Pemaksimuman Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Menigkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris
Kemajuan
teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini adalah salah satu bukti betapa
kreatifitas manusia tidak ada batasnya. Walaupun tidak sedikit yang
mengkhawatirkan dampak negatifnya, tetap saja kita tidak bisa memungkiri
manfaatnya. Dengan menggunakan teknologi canggih kita dapat menyelesaikan suatu
tugas dengan lebih efisien dan efektif. Hal dapat ini dirasakan oleh semua
kalangan tanpa dibatasi oleh strata social. Berkat kreatifitas manusia juga,
kini teknologi telah digunakan dalam segala aspek kehidupan manusia. Misalnya
dalam dunia pendidikan, teknologi dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana di
sekolah ataupun di kampus.
Dengan
kemajuan teknologi kemampuan berbahasa teknologi juga menjadi tuntutan bagi
setiap orang yang ingin mempelajarinya. Bahasa teknologi yang adalah bahasa
Inggris menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Bahasa
teknologi yang dalam hal ini adalah bahasa Inggris tidak saja penting dikuasai
untuk mempercepat mempelajari teknologi, namun juga penting dikuasai untuk
digunakan di jaman globalisasi seperti sekarang ini. Dimana setiap
orang yang ingin berkecimpung di dunia profesionalisme yang bergengsi dituntut
untuk menguasai Bahasa Inggris. Tentu saja semua orang menginginkannya. Untuk
mendapatkan pekerjaan bergengsi tersebut tidaklah mudah, apalagi ekonomi pasar
bebas sudah di depan mata, di mana Indonesia akan bersaing dengan bebagai
Negara, untuk mendapatkan posisi terbaik, termasuk bersaing dalam pasar tenaga
kerja. Oleh karena itu kebijakan pendidikan diarahkan agar mampu menyiapkan
sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan secara efektif
dan efisien dengan memanfaatkan seluruh aspek sumber daya yang ada
termasuk teknologi informasi dan komunikasi atau dikenal dengan
istilah ICT (Information and Communication Technology)
Hal ini
disadari oleh orang-orang kreatif dan menguasai bidang teknologi, sehingga
mereka mengembangkan teknologi yang mereka kuasai dengan menciptakan berbagai
aplikasi software yang dapat membantu setiap orang untuk bisa berbahasa
Inggris. Salah satu contoh aplikasi yang sering kita gunakan adalah
aplikasi translator. Selain aplikasi tersebut ada juga pembelajaran
melaluiwebsite gratis dari seluruh penjuru dunia yang mempublikasi
materi-materi bahasa Inggris, video streaming yang bisa ditonton kapanpun, yang
semuanya bisa diakses dengan mudah. Selain itu, tidak sedikit pula games yang
dirancang khusus untuk mereka yang ingin belajar bahasa Inggris, media film,
lagu, serta variasi lain yang semuanya dapat didapatkan dengan mudah,
dimanapun, dan kapanpun.
Berdasarkan
latar belakang diatas, dalam tugas kali ini kelompok kami akan memaparkan
pengaruh besar manfaat kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
terhadap penguasaan orang-orang dalam bidang-bidang yang diminati, terkhusus
kali ini membahas bidang bahasa yakni Bahasa Inggris, melalui kesimpulan yang
kami peroleh dari berbagai artikel dan penelitian yang pernah dilakukan.
·
Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bagi sebagian
orang mengidentikkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan komputer saja.
Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi, maka
yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer
atau internet.Namun sebenarnya TIK tidaklah sebatas komputer dan internet,
tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan,
kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP),
bingkai suara (sound slides), radio, dan TV.
Menurut Puskur
Diknas Indonesia, Teknologi Informasi Dan Komunikasi mencakup
dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
ü Teknologi
Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
ü Teknologi
Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu
padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
Secara etimologis “Teknologi”
berasal dari istilah “techno” yang berarti tehnik, seni atau ketrampilan, dan
“logos” berarti ilmu. Jadi makna teknologi adalah ilmu tentang seni atau
ketrampilan. Zen (dalam Effendy 2003 : 399 ) menjelaskan bahwa teknologi
mencakup sains atau ilmu pengetahuan sertaengineering atau teknik.
Levis ( 1996 : 6 ) mengartikan
komunikasi sebagai “proses” interaksi antara komunikator dan komunikan.
Sedangkan Hubley (1993: 45 ) menyatakan bahwa “communication involves the
transfer between people of information including ideas,
emotions, knowledge and skills”.
Terkait dengan pengertian
komunikasi, Effendi ( 1986 : 3 ) memberikan pengertian komunikasi dari dua
segi, yaitu dari segi etimologis, dan terminologis. Secara etimologis, istilah
komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, dan istilah ini juga
bersumber dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama
makna mengenai suatu hal. Dengan demikian, apabila komunikan mengerti apa
yang dikomunikasikan oleh komunikator, berarti komunikasi telah berlangsung
dengan efektif.
Secara terminologis, “komunikasi”
berarti proses penyampaian suatu pesan atau pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian bahwa semua perangkat
keras/fisik ( hardware ) dan perangkat lunak (software) yang menghubungkan
berbagai bagian dari perangkat keras yang mentransfer data dari lokasi fisik
yang satu (komuniator) ke lokasi fisik lain (komunikan) (Loudon 1995 : 12
).
Seperti yang dikemukakan Hartoyo
dalam makalah (Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komnikasi dalam Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia);(2009), bahwa teknologi dan informasi (TIK)
secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses
penyampaian informasi dan komunikasi.
·
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Belajar Bahasa Inggris
Teknologi Informasi dan Komunikasi
( TIK ) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang
proses penyampaian informasi dan komunikasi. Sejalan dengan berkembangnya
teknologi, TIK dengan dukungan sistem dan jaringan (network) komputer
memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan melihat fisik maupun mendengar
suara secara langsung meskipun pihak-pihak yang berkomunikasi berada ditempat
yang berbeda.
Perkembangan TIK yang sedemikian
pesat telah berpengaruh terhadap aplikasi komputer dalam penunjang pembelajaran
bahasa, yang sering dikenal dengan istilah Computer-Assisted
Language Leraning (CALL). Komputer sebagai media digunakan untuk membantu
pembelajar dalam pembelajaran, seperti halnya pembelajaran bahasa.
·
Konsep Inovasi Pembelajaran Bahasa
Inggris Berbasis TIK dalam Dunia Pendidikan
Inovasi yang ada dalam pembelajaran
dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru
dalam proses pembelajaran, dengan
menggunakan berbagai metode,
pendekatan, sarana dan suasana yang
mendukung untuk tercapainya tujuan
pembelajaran. Lebih lanjut, istilah ‘baru’
dalam inovasi dapat dimaknai sebagai apa
saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh si penerima inovasi
(siswa). Jadi, inovasi pembelajaran bahasa
Inggris berbasis ICT dapat diwujudkan
dengan perangkat pembelajaran berbasis
ICT. Perangkat tersebut meliputi:
- Kerangka konsep KTSP
- Silabus-RPP
- Materi ajar
- Media/alat peraga, dan
- Evaluasi
pembelajaran..
Secara sederhana, konsep inovasi
dalam pembelajaran bahasa Inggris berbasis ICT dapat dilihat dari hasil perangkat
pembelajarannya. Keseluruhan perangkat
ini dikemas dalam format pembelajaran
berbasis ICT dengan tidak mengesampingkan kompetensi
komunikatif
siswa dalam mempelajari bahasa asing.
Titik tekan pembelajaran masih
menonjolkan hakikat pembelajaran bahasa
sebagai sarana komunikatif siswa dalam
mengenal dunai sekitarnya. Dampak dari
inovasi pembelajaran bahasa Inggris adalah
lahirnya para guru inovatif.
Sebagai media dalam proses
pendidikan, ICT menawarkan beberapa
aplikasi yang dapat dilakukan inovasi
dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Aplikasi tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. E-learning
E-learning atau pembelajaran
melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung
oleh jasa teknologi
seperti telepon, audio, videotape, transmisi
satelit atau komputer. Seperti Kursus atau
pendidikan dengan media pembelajaran
jarak jauh (distance learning) dan cyber
classroom.
Ada tiga sistem pembelajaran berbasis
Internet dalam E-learning
a. Web
Course
Merupakan penggunaan internet
untuk keperluan pembelajaran dimana
bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
latihan dan ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka dalam proses
pembelajaran
Seperti proses pendidikan jarak jauh
(distance Education); virtual university.
b. Web
Centric Course
Berbeda dengan Web Course, Web
Centric Course lebih menekankan
pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, dan latihan melalui
internet. Ujian, dan sebagian konsultasi,
diskusi & latihan secara tatap muka
persentase tatap muka yang dilakukan
dalam proses pembelajaran lebih kecil.
Seperti university off campus.
c. Web
Enhanced Course
Merupakan penggunaan internet
untuk keperluan pembelajaran dimana
internet hanya untuk mendukung kegiatan
pembelajaran secara tatap muka atau
persentase tatap muka yang dilakukan
dalam proses pembelajaran lebih besar.
2. E-Library
Merupakan
perpustakaan onlineyang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu
pengetahuan dll.
3. Virtual
University
Merupakan aplikasi dari proses
pendidikan jarak jauh, dimana virtual
university merupakan salah satu kemudahan yang
diberikan layanan internet
bagi pembelajar yang mengalami kesulitan
dalam hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak
mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.
4. EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran
berbasis internet; artikel, rancangan
pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan,
kurikulum, tutor, pusat sebaran dan
penerbitan, forum diskusi, Interactive
school magazine, video teleconference
(kelompok diskusi berpusat di Global
School Network, cu-seemeschools@gsn.org), TV Edukasi dan search
engine. Bentuk-bentuk pengembangan lain
internet dalam media pendidikan Lab
Online (Virtual Laboratory), Data base
materi yang ter-update, RealtimeWeb sharing
dan diskusi.
Pada dasarnya situs EdukasiNet
dapat
dimanfaatkan oleh siapa saja dan dengan
cara yang sangat bervariasi dan fleksibel,
tergantung kepada situasi dan kondisi
sekolah dan guru yang bersangkutan.
Namun demikian, untuk membantu para
guru dalam pemanfaatan situs ini, beberapa
bentuk pola pemanfaatan berikut dapat
dilakukan.
5. Jardiknas
Jardiknas merupakan Wide Area
Network (WAN) Pendidikan skala Nasional
Jardiknas terdiri dari 4 zona jaringan,
meliputi: (1) Jardiknas Kantor
Dinas/Insitusi (DiknasNet), (2) Jardiknas
Perguruan Tinggi (Inherent), (3) Jardiknas
Sekolah (SchoolNet), dan (5) Jardiknas
Guru dan Siswa (TeacherNet and
StudentNet). Manfaat Jardiknas secara umum antara lain:
1.
Peningkatan kecepatan layanan
informasi yang integral, interaktif, lengkap,
akurat dan mudah didapat.
2.
Memberikan pelayanan data dan
informasi pendidikan secara terpadu.
3.
Menciptakan budaya transparan dan
akuntabel.
4.
Merupakan media promosi pendidikan
yang handal.
5.
Meningkatkan
komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
6.
Mengakses berbagai bahan ajar dari
seluruh dunia, dan
7.
Meningkatkan efisiensi dari berbagai
kegiatan pendidikan.
Bahkan untuk membuat jaringan yang
lebih luas, aplikasi yang ada dalam ICT
disalurkan pula dalam bentuk jaringan
internet. Hingga saat ini jaringan ini telah
menjadi suatu medium belajar dan
mengajar yang perlu diperhitungkan kemanfaatannya.
Teknologi merupakan produk kreatif
manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup secara efektif. Saat ini
teknologi informasi termasuk karya besar manusia untuk mengejawantahkan segala
keinginannya. Internet sebagai bagian dari produk teknologi informasi
berkembang pesat dan telah membawa perubahan yang luar biasa pada segala aspek
kehidupan manusia. Tak pelak lagi internet telah memengaruhi pola berkomunikasi
antarmanusia dalam dunia maya. Melalui internet setiap orang dapat
berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya
sehingga kelas maya dapat tercipta.
Internet menawarkan banyak
fasilitas untuk dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet
telah memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman
web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara
secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia
interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan, baik
yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui e-mail) maupun secara langsung
atau instan (real-time, misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing).
Pengajar dan peserta didik dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga
pembelajaran dapat dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.
Sejauh ini cukup banyak penelitian
dan eksperimen yang berkenaan dengan pemanfaatan komputer dan internet untuk
kegiatan belajar bahasa. Penelitian Davis dan Thiede tahun 2000 (Purnawarman,
2002) menunjukkan bahwa asynchronous electronic discourse dalam pelajaran
menulis mampu menumbuhkan kesadaran pembelajaran linguistik dan gaya menulis.
Chen et al. (Purnawarman, 2002) melakukan penelitian dengan melibatkan
mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Asing pada National Cheng Kung
University dengan fokus pembelajaran menulis bahasa Inggris melalui internet.
Penelitian ini membuktikan bahwa pertukaran pesan melalui internet mampu
membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi baru dan memperkuat
kemampuan mereka berbahasa Inggris.
Penelitian lain dilakukan Susana M.
Satillo dari Montclair State University mengenai fungsi wacana dan kompleksitas
sintaktis pada komunikasi sinkronis dan asinkronis. Penelitian ini dilakukan
untuk menjawab dua p ertanyaan, yaitu
(1) apakah fungsi wacana yang disajikan pada diskusi sinkronis pembelajar ESL
dalam penugasan membaca, baik secara kuantitatif maupun kualitataif berbeda
dengan yang dilakukan melalui diskusi asinkronis, dan (2) cara CMC
(Computer-Mediated Communication) yang mana yang memperlihatkan keluaran
pembelajar yang lebih kompleks secara sintaktis. Hasilnya menunjukkan bahwa
secara kuantitatif dan tipe fungsi wacana yang disajikan pada diskusi sinkronis
sama dengan tipe modifikasi interaksional yang ditemukan pada percakapan
bersemuka. Fungsi wacana pada diskusi asinkronis lebih dipaksakan daripada
diskusi sinkronis dan sama pada lingkup evaluasi respon pertanyaan terhadap
kelas bahasa yang biasa. Penangguhan diskusi asinkronis memberikan peluang
kepada pebelajar untuk memproduksi bahasa yang kompleks secara sintaktis.
Selain itu, Flank meneliti kompleksitas sintaktis dalam pengembalian informasi
melalui multimedia (http://www.ai.mit.edu/people/jimmylin/papres/flank), Gouvea
meneliti kompleksitas sintaktis bahasa Portugis dan Bahasa Inggris orang Brasil
melalui Rapid Serial Visual Presentation (http://www.umd.edu/~gouvea/A
Gouvea_WP_RSVP.PDF), dan Leather meneliti gaya mengajar dengan salah satunya
menggunakan program komputer.
Dengan mencermati berbagai
penelitian tersebut, tampaknya dalam pembelajaran keterampilan berbahasa para
pengajar bahasa perlu melakukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan
komputer sebagai media pembelajaran.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Oleh Masyarakat Umum Guna Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris
Dengan bantuan Teknologi Informasi
dan Komunikasi yang canggih seperti sekarang, belajar apapun juga sudah tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu, termasuk belajar bahasa Inggris. Untuk belajar
bahasa Inggris sudah tidak harus ke pendidikan formal. Banyak orang menciptakan
aplikasi yang dapat memandu kita untuk belajar bahasa Inggris, yang dikemas
secara menarik. Bahkan banyak dari aplikasi-aplikasi tersebut yang bersifat mobile, misalnya
aplikasi-aplikasi yang ada di smartphone.
Dengan smartphone kita bisa belajar
menerjemahkan, melafalkan, mendengarkan, dan lain-lain. Dengan kemudahan
tersebut semua orang berpeluang untuk dapat berbicara bahasa Inggris, hanya
saja harus didorong dengan motivasi yang tinggi agar konsisten dalam belajar
dan latihan bahasa Inggris.
Berikut
ini adalah beberapa kesimpulan dari tulisan dan penelitian yang kami rangkum:
ABDURRACHMAN FARIDI; INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
BERBASIS ICT DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
ICT merupakan wujud kemajuan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni yang harus
dioptimalkan fungsinya, terutama dalam
pelaksanakan pembelajaran bahasa Inggris.
ICT memberikan peluang untuk menapaki
komunikasi global, sehingga dalam
menghadapi era persaingan global siswa
perlu mendapat bekal yang memadai. Melalui inovasi pembelajaran bahasa
Inggris yang berbasis ICT dapat
memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada
siswa untuk mengasah dan memacu kompetensinya dalam skala internasional.
Di sisi lain, sikap mental dan kemadirian
dalam mengakses segala infromasi
pembelajaran yang dibutuhkan secara
mandiri memberikan pengaruh dalam
penanaman nilai-nilai kepribadian siswa agar tidak selalu menggantukan hidupnya
dengan orang lain.
MUHAMMAD YAUMI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSEBERBASIS TIK
Ø Pengambangan
bahan ajar bahasa Inggris berbasis teknologi informasidan komunikasi mencakup
beberapa tahap, yakni tahap (1) merancang tujuan Instruksional, (2) analisis
instruksional (3) analisis pengetahuan prasyarat dan
karakteristik peserta didik (4) menyusun kompetensi atau kinerja yang
diinginkan, (5) mengembangkan instrumen (6) menyusun strategi instruksional,
(7) menyusun bahan ajaryang sesuai (8) melakukan evaluasi formatif, dan ( 9)
melakukan evaluasi sumatif. Web-blog tidak perlu terlalu ramai dengan
warna-warni, pemanfaatan web-blogtidak meninggalkan pertemuan face to face,
tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat berpikir, dan pelaksanaan
penilaian harus dapat mengukur keempat keterampilan bahasa dan bukan hanya
readingdan writingsaja.
Ø Model bahan ajar
bahasa Inggrisyang mengintegrasikan TIK lebih efektif
dibandingkan dengan bahan
ajar yang tidak mengintegrasikan TIK atau pembelajaran
tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa hasil post-testmemperlihatkan terdapat
34
(85%) responden dari kelompok TIK dan hanya 11 (27,5%) responden dari kelompok tradisional mendapat skor baik dan baik sekali. Padahal hasil
pre-test menunjukkan tingkat yang hampir sama, yaitu 4 (10%) responden dari
kelompok TIK dan 3 (7,5%) responden dari kelompok tradisional berada pada skor
baik dan amat baik.
Kemampuan berbicara bahasa Inggris
menjadi mutlak dibutuhkan di dunia globaisasi. Setiap kita yang tidak ingin
termakan oleh jaman globalisasi, kita harus berusaha keras untuk menguasai
bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional, yakni bahasa
pengantar yang digunakan untuk berkomunikasi antara warga beda Negara. Tidak
kalah pentingnya dengan menguasai bahasa Inggris, penguasaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi merupakan suatu keharusan agar tidak termakan oleh
jaman. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan memanfaatkan kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat mungkin dilakukan oleh siapapun.
Karena banyak perangkat teknologiyang mendukung kita untuk belajar bahasa
Inggris. Baik berupa software, film di televisi, radio, dan
lain-lain. Selain itu kita juga dapat belajar dengan perangkat yang bisa dibawa
kemana saja (mobile), yakni berupa smartphone. Karena dengan smartphone,setiap
orang bisa mendapatkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukungnya untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar